PROSUMUT – Kanwil Bulog Sumut masih menghitung jumlah beras dan minyak goreng (migor) dari Gudang Bulog Sarudik-Sibolga yang dijarah massa, Sabtu 29 November 2025.
“Saat ini Kanwil Bulog Sumut dan Kantor Cabang Sibolga masih dalam proses pendataan jumlah beras dan minyak goreng yang diambil massa dari gudang.
Komunikasi dengan tim lapangan juga mengalami kendala akibat gangguan sinyal di wilayah terdampak,” kata Pemimpin Wilayah Bulog Sumut, Budi Cahyanto, Minggu 30 November 2025.
Budi meminta dukungan semua pihak agar penanganan pasca kejadian ini dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran demi kepentingan masyarakat yang terdampak.
Karena itu, pihaknya terus berupaya untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan seluruh pihak terkait agar distribusi bantuan dapat segera dipulihkan dan situasi dapat kembali kondusif.
“Kami memahami bahwa masyarakat sedang berada dalam situasi darurat akibat bencana banjir yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan terputusnya akses pangan,” ujar Budi.
Dia menambahkan, Perum Bulog menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas pasokan pangan di tengah situasi bencana serta memastikan bahwa pemenuhan kebutuhan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Untuk diketahui, diduga akibat pasokan pangan tidak dapat diakses masyarakat selama kurang lebih tiga hari, memicu kondisi darurat kebutuhan pangan di wilayah Sibolga dan Tapteng.
Dalam situasi darurat ini, terjadi aksi penjarahan di sejumlah ritel modern di Kota Sibolga. Kondisi tersebut kemudian berlanjut ke Gudang Bulog Sarudik Sibolga.
Sebelumnya, Pimpinan Cabang Bulog Sibolga telah berkoordinasi dengan Polres Sibolga dan Kodim Tapanuli Tengah untuk memastikan upaya pengamanan fasilitas gudang Bulog.
Personel dari Polsek dan Koramil setempat telah ditempatkan di area kompleks Gudang Sarudik. Namun fokus aparat saat itu lebih diprioritaskan pada penanganan korban dan penanggulangan pasca bencana.
Seiring berkembangnya situasi dan meningkatnya potensi kerawanan, Bulog Sibolga meminta penambahan personel kepada Kodim dan Polres Sibolga.
Selain itu, koordinasi lanjutan dilakukan oleh Kantor Wilayah Bulog Sumatera Utara dengan Kodam dan Polda Sumatera Utara agar bantuan personel dapat tiba lebih cepat.
Namun sebelum personel tambahan datang, secara tiba-tiba massa berkumpul di depan Gudang Bulog Sarudik Sibolga.
Massa memaksa masuk dengan merobohkan pagar gerbang, merusak gembok gudang, dan mengambil beras serta minyak goreng yang tersimpan di dalam gudang.
Aparat telah berupaya melakukan penghalauan namun massa tidak terkendali karena desakan kebutuhan pangan. (*)
Editor: M Idris

