Prosumut
Ekonomi

Orang Indonesia Paling “Rakus” Belanja Online

PROSUMUT – Persaingan platform e-commerce di Indonesia pada akhir 2018 masih menarik perhatian banyak orang. Pendanaan baru dan kolaborasi dengan perusahaan e-money menjadi topik paling hangat dalam industri ini.

Belum lagi, promo cashback dan end year sale juga menambah daya tarik untuk berbelanja online.

Dikutip dari keterangan tertulis iIprice, Kamis 31 Januari 2019, laporan Google Temasek menunjukkan transaksi online di Indonesia masih menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

Penjualannya pada 2018 mencapai US$2,7 miliar, atau sekitar Rp29,68 triliun.

Momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember 2018 mencetak penjualan Rp6,8 triliun. Meningkat Rp2,1 triliun dari tahun 2017.

BACA JUGA:  Libur Akhir Tahun, Delipark Mall dan Mattel Suguhkan Pameran Mainan Anak yang Seru

Meskipun belum mencapai target yang diharapkan, jumlah ini berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan keseluruhan di online market Indonesia.

Penawaran cashback melalui penggunaan e-wallet yang ditawarkan oleh e-commerce di Indonesia mampu meningkatkan antusiasisme penggunaan e-wallet di Indonesia dari 11 persen dari tahun 2017 menjadi 15 persen pada tahun 2018.

Penawaran jutaan produk, kemudahan bertransaksi, serta jaringan logistik yang luas menjadikan e-commerce di Asia Tenggara berkembang pesat.

Tiga e-commerce regional terbesar, yakni Lazada, Shopee, dan Tokopedia, berhasil melebarkan market mereka hingga tujuh kali lipat dari tahun 2015.

Adapun situs belanja Tokopedia kembali menjadi e-commerce dengan rata-rata pengunjung website terbanyak, yakni sebesar 168 juta kunjungan. Jumlahnya meningkat hampir 10 persen dari kuartal sebelumnya.

BACA JUGA:  Gibran Sahuti Petani Langkat, Dukung Swasembada Pangan

Ada dua hal yang membuat Tokopedia semakin diminati. Pertama, kerja sama antara OVO dan Tokopedia yang memberikan kemudahan bagi penggemar e-commerce lokal untuk melakukan transaksi melalui OVO cash dan OVO points.

Di samping itu, investasi sebesar US$1,1miliar (Rp15,55 triliun) dari SoftBank pada akhir tahun ini menjadikan Tokopedia termasuk sebagai salah satu perusahaan e-commerce berlabel unicorn di Indonesia bersama dengan Bukalapak, Gojek, dan Traveloka.

Posisi ke dua ada Bukalapak. E-commerce ini membukukan kunjungan situs sebanyak 116 juta pada kuartal IV 2018. Perusahaan ini berhasil meningkatkan pengunjungnya sebesar 20 juta sejak kuartal ke tiga.

BACA JUGA:  BSI Siap Pacu Pertumbuhan Ekonomi Perbankan Syariah 2025

Shopee dan Lazada sebagai e-commerce regional menduduki posisi ke-3 dan ke-4 di Indonesia. Pengunjung website Shopee meningkat sebesar 29 juta disusul oleh Lazada yang meningkat sebesar 22 juta dari kuartal sebelumnya.

Sementara itu, pasar online Asia Tenggara masih dikuasai oleh Lazada dengan 25 persen dari total market sharee-commerce.

Blibli, e-commerce lokal yang bergerak sejak 2010 di bawah anak perusahaan Grup Djarum dan Bank Central Asia (BCA), menunjukan posisi stabil di 5 besar pada kuartal ini.

Seperti perusahaan lainnya, jumlah kunjungan ke web Blibli juga meningkat sebesar 12 juta di kuartal IV tahun lalu. (*)

Konten Terkait

BEI Kembali Gelar Public Expose Live, 54 Perusahaan Tercatat Paparkan Kinerja dan Rencana Publik

Editor prosumut.com

Emas Murni Naik Rp 12.000 per Gram

Editor prosumut.com

HUT ke-28 BEI, Diharapkan Memajukan Industri Pasar Modal

admin2@prosumut

Facebook dan PayPal Resmi Jadi Investor Gojek 

admin2@prosumut

Netizen Getol Incar Waralaba Restoran

Val Vasco Venedict

Pelindo 1 Digitalisasi Infrastruktur Kepelabuhanan

Val Vasco Venedict
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara