PROSUMUT – Fakultas Farmasi USU memberikan edukasi tentang khasiat minyak karo dan pendaftaran izin Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) kepada masyarakat Desa Semangat, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo, belum lama ini.
Kegiatan yang dilakukan dosen dan dibantu mahasiswa Farmasi USU ini, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, juga dilakukan pelatihan pemasaran kepada masyarakat desa.
Adapun dosen yang melakukan pengabdian masyarakat, antara lain Sri Yuliasmi SFarm MSi Apt, Bayu Eko Prasetyo SFarm MSc Apt, Henny Sri Wahyuni SFarm MSi Apt, dan Lia Laila SFarm MSc Apt. Sedangkan mahasiswa, diantaranya Martiani br Ginting, Godeliva Tereseptia Rosa Bella Tua Sitohang, Rasme Kita Uli Arihta Sitorus, Sarah Fazira Basalamah, Humaira Nabila, Ollizend T, Randi Kurniawan, Sarah Agustina br Sembiring, dan Deyana Citra Insani Sitorus.
Ketua tim pengabdian, Sri Yuliasmi SFarm MSi Apt mengungkapkan minyak karo merupakan salah satu obat tradisional yang sudah banyak dikenal. Tingginya minat masyarakat di pasaran terhadap minyak karo menjadikannya sebagai salah satu produk unggulan lokal Kabupaten Karo.
Karena itu, minyak karo sudah dipasarkan di berbagai toko-toko dan pasar tradisional. Ada juga yang dipasarkan di beberapa supermarket.
Sri menyebutkan, pasar minyak karo ini sendiri sudah mencapai pasar nasional, namun masih sedikit produknya yang dipasarkan karena masyarakat karo hanya mengetahui khasiatnya secara turun temurun. Belum mengetahui khasiatnya berdasarkan penelitian, dan kurangnya edukasi dan pendampingan masyarakat mengenai proses pendaftaran untuk mendapatkan izin UMOT.
“Melihat kondisi ini, Fakultas Farmasi USU melalui tim pengabdian melakukan edukasi dan pelatihan terhadap masyarakat Desa Semangat, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo,” kata Sri Yuliasmi, Senin 28 November 2022.
Sri menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan dengan jadwal terpisah. Kegiatan pertama dilaksanakan pada Sabtu 19 Agustus 2022, yang meliputi pengumpulan tanaman obat dari bukit, hutan, dan ladang di sekitar kampung serta rempah-rempah dari pasar.
Setelah itu, dilakukan proses pencucian dan perajangan bahan-bahan. Kemudian dilanjut dengan pembuatan minyak karo bersama ibu-ibu PKK. Selanjutnya minyak karo yang sudah jadi lalu dimasukkan ke dalam botol kemasan dan diberi label pada masing-masing botol.
“Dalam kegiatan ini, tim pengabdian memberikan parsel berisi timbangan analitik dan beberapa pisau serta talenan yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu PKK,” terang Sri.
Kegiatan kedua dilakukan pada bulan berikutnya yaitu pada Minggu 20 November 2022. Pada kegiatan ini diadakan seminar berupa pemberian materi tentang khasiat tanaman obat dalam minyak karo berdasarkan penelitian, cara pemasaran yang baik, dan cara pendaftaran izin UMOT.
Kegiatan ini disambut dengan baik oleh
Kepala Desa Semangat, Eka Jaya Sitepu. Ia memberikan apresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat dan sangat membantu warga di Desa Semangat. Dengan adanya edukasi mengenai khasiat dari tanaman pada minyak karo dapat menambah wawasan dan kesadaran masyarakat bahwa banyak tumbuhan obat disekitar kita.
Selain itu, edukasi tentang pemasaran dan pendaftaran izin UMOT ini juga membantu masyarakat menambah wawasan. Saya berharap tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Farmasi dapat membantu dan membina para masyarakat dalam memasarkan minyak karo ini,” ujar Eka Jaya Sitepu.
Hal serupa juga ditunjukkan oleh peserta yang hadir. Mereka antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan dan juga aktif dalam sesi diskusi yang dibuka setelah pemaparan materi. Masyarakat mengajukan pertanyaan seputar khasiat dan fungsi lain dari tanaman obat yang umum dijumpai di sekitar, seperti kunyit yang dapat digunakan sebagai bedak dingin
Dalam seminar ini, tim pengabdian juga membagikan buku saku tanaman dan brosur yang berisi tentang khasiat dan cara pemakaian tanaman sebagai obat alami, brosur tentang cara pemasaran, dan goodiebag yang berisi souvenir kepada masyarakat yang hadir dengan harapan bermanfaat bagi masyarakat. (*)
Reporter : Nastasia
Editor : Muhammad Idris