Prosumut
Sepakbola

Beginilah Aksi Spionase Mengotori Dunia Sepakbola!

PROSUMUT – Kalau mendengar spionase atau aksi mata-mata, kira-kira apa yang terlintas dalam pikiranmu?

Ya, betul sekali sosok James Bond atau pesawat Amerika Serikat Navy P-8 yang kerap melakukan hal tersebut.

Meski identik dengan intelijen atau militer, namun hal tersebut ternyata juga ada di jagad sepak bola.

Seperti baru-baru ini terjadi di Inggris, dimana staf kepelatihan klub kasta kedua Inggris yaitu Leeds United melakukan praktek spionase kepada klub Derby Country.

Dan sebelum kejadian tersebut beberapa klub juga tertangkap melakukan mata-mata kepada kesebelasan rival. Lalu seperti apakah mata-mata di sepak bola itu?

Seperti halnya aksi spionase pesawat Amerika Serikat ke beberapa negara kerap disergap atau ditangkap.

Di sepak bola aksi memata-matai klub lawan ternyata juga banyak disebut sebagai tindakan ilegal. Bahkan menurut Frank Lampard, mantan pemain Chelsea, aksi itu melanggar sportivitas karena termasuk strategi menghalalkan segala cara demi sebuah kemenangan.

Pria kini melatih Derby Country tersebut berdalih kalau hal semacam itu sangat mengganggu. Meski menjurus ke hal negatif, tapi bila dilihat dari sisi manfaat spionase merupakan hal mempunyai efek besar.

Pasalnya, dengan mengetahui persiapan lawan dan cara lawan bertanding, kita jadi mempunyai resep untuk mengatasi mereka.

Alhasil, peluang untuk bisa menang sangat terbuka lebar. Salah satu buktinya adalah kemenangan Leeds United atas Derby Country beberapa waktu lalu.

Dari sejumlah penelusuran, dalam prakteknya aksi mematai-matai bisa dikatakan banyak bentuknya.

Mulai dari pengirim staff pelatih seperti Leeds United sampai menggunakan alat canggih. Khusus hal terakhir tersebut pada umumnya piranti yang digunakan adalah drone dan juga alat perekam suara.

Dalam spionase menggunakan drone, pada bulan Desember tahun lalu kesebelasan Wender Bremen tertangkap basah melakukannya kepada Hoffenheim.

Berkat hal tersebut klub asal Jerman yang identik kostum hijau itu sempat terkena batunya dengan di laporkan ke pihak kepolisian.

Dilansir Boombastis dari laman Bolastylo dan The Sun kesebelasan Liga Teratas Jerman tersebut mengutus seorang karyawan yang bertugas untuk mencari tahu bagaimana kekuatan tim lawan. Tapi, pada akhir laga skor 1-1 yang mereka peroleh.

Selain kedua nama tim Inggris dan Jerman tadi, klub yang melakukan praktek memata-mati lawan rupanya sudah terjadi beberapa kasus di jagad sepak bola.

Dilansir dari laman PanditFootball, pada tahun 2013 silam di Italia, pelatih junior tim Genoa ditemukan disemak-semak untuk melakukan mata-mata kepada Sampdoria.

Sebelumnya, dikutip di laman yang sama, aksi spionase juga sempat menimpa pada latihan Manchester City.

Tidak berhenti di level club, pada tahun 2018 lalu dikabarkan Tim Nasional Hounduros dikabarkan telah dimata-matai oleh Australia dengan pesawat tanpa awak.

Masih tentang spionase kepada Timnas, Inggris juga sempat merasa direcoki oleh seseorang yang dinalai sebagai mata-mata pada semifinal Piala Dunia 2018 lalu.

Melihat ulasan tadi spionase tak ubahnya seperti ulat bulu yang terlihat kecil tak bertenaga tapi bisa membuat kita merasakan gatal yang hebat.

Kalau melihat dampak yang kerap merugikan klub yang dimata-matai memang sudah sewajarnya kalau hal ini dilarang.

Dan, paling penting, besar harapan ke depan hal ini tidak akan terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia. (editor)

Konten Terkait

VAR Penyelamat Madrid

Editor prosumut.com

Prediksi Inter Milan vs Bayer Leverkusen : Nerazzurri Inginkan Gelar

Pro Sumut

Pekan Ketiga MCL, Fusion FC Hadapi Tukang Stel

Editor prosumut.com